
Sejarah Cireng dan pembuatannya
- by Eko Santoso

Asal-usul dan sejarah cireng: makanan berasal dari sunda yang
mendunia
Cireng adalah singkatan dari “aci digoreng,” yang merupakan salah satu camilan tradisional yang berasal dari daerah Sunda, Jawa Barat. Makanan ini telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang terkenal dengan keunikan rasa dan teksturnya. Dibuat dari bahan dasar tepung kanji atau tepung tapioka, cireng memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang gurih. Awal silsilah cireng bermuali dari krearivitas masyarakat sunda yang menanfaatkan tepung kanji sebagai bahan makanan ringan tambahan, pada waktu itu, tepung kanji digunakan sebagai suatu bahan makanan yang murah dan mudah untuk dijangkau. Cireng mulai naik daun pada tahun 1980-an dan sejak saat itu menjadi makanan ringan yang digemari berbagai kalangan.
Sejarah keunikan cireng ada pada bagaimana masyarakat Sunda menggunakan hasil alam sekitar untuk menciptakan sesuatu yang tidak hanya praktis tetapi juga lezat. Dalam proses pembuatan cireng tepung kanji menjadi salah satu bahan utama. Pada awalnya hanya hasil sampingan dari pengolahan singkong. diberbagai daerah Indonesia, salah satunnya di daerah Jawa Barat singkong sendiri menjadi tanaman yang mudah tumbuh. Oleh karena itu keberadaan singkong menjadi bagaian integral dari kehidupan masyarakat Sunda. Karena cemilan berbahan beras atau gandum memiliki harga yang lebih mahal, cireng dibuat sebagai alternatif makanan ringan yang tentunnya dengan harga bahan yang relatif murah. Pada waktu itu, masyarakat pedesaan menghadapi tantangan ekonomi yang membuat mereka harus berinovasi dengan bahan-bahan yang tersedia. Karena tepung kanji memiliki harga yang terjankau sehingga menjadi solusi bahan makanan yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan
Walaupun cireng menjadi makanan yang sederhana proses pembutannya memiliki filosofi tersendiri yaitu cireng melambangkan kebersamaan dan kreativitas yang di kenal oleh masyrakat sunda. Cara pembutan cireng secara gotong royong di pedesaan menjadi tradisi dalam pembutannya, terutama pada saat ada acara hajatan maupun kumpulan keluarga, dalam pembuatannya setiap anggota keluarga memiliki peran dalam proses pembuatan, mulai dari menguleni adonan sampai nanti digoreng dan menjadi sebuah makanan yaitu cireng. Hal ini menciptakan suasana hangat yang membuat hubungan antaranggota keluarga Ciereng juga memiliki tempat secara khusus di tradisi kuliner Sunda yaitu dalam beberapa upacara adat, cireng disajikan sebagai salah satu hidangan pelengkap. Hal ini membuktikan bahwa cireng bukan sekedar makanan ringan, tetapi juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Keberadaannya mengamabarkan tradisi masyarakat Sunda untuk mempertahankan tradisi kuliner lokas sekaligus berinobasi untuk menjawab tantangan zaman. Sekarang cireng tidak hanya sebagai makanan tradisional akan tetapi menjadi makanan yang sudah di kenal di berbagai tempat di luar wilayah Jawa Barat. Dengan hal tersebut yang membuat cireng dikenal di berbagai daerah Indonesia, dengan adanya dukungan dari media sosial dan perkembangan internet yang membuat informasi menjadi tersebar luas membantu hal itu menjadi proses mempromosikan cireng sebagai salah satu makanan khas Indonesia. Banyak wisatawan domestic maupun mancanegara yang penasaran dengan cireng dan ingin mencoba
Perkembangan cireng dari masa ke masa, cireng dibuat dalam bentuk sederhana tanpa tambahan isian atau bumbu. Seiring waktu masyarakat mulai berionvasi menambahkan bumbu dan isian seperti cabai, daging cincang, keju ataupun isian lainnya. Hal tersebut menandakan bagaimana makanan tradisional dapat beradaptasi dengan perubahan selera masyarakat. Di saat cireng sedang banyak peminatnya dari kalangan anak-anak sekolah dengan pedagang kaki lima yang menjajakan cireng di depan sekolah hal itu menjadi makanan yang sering dibeli pada waktu itu, dengan harga yang terjangkau, cireng menjadi pilihan utama camilan bagi banyak anak sekolah, dengan adanya kesempatan tersebut pedagang cireng membuat inovasi kecil pada cireng, seperti menambahkan saus kacang atau saus cabai untuk membuat cita rasa yang makin lezat. Dengan adanya inovasi yang terus mengembangkan produk cireng makanan ini diolah secara massal dan dijualkan dalam bentuk kemasan beku atau cireng frozwn yang menjadi solusi praktis bagi masyarakat modern yang ingin menikmati cireng tanpa harus repot membuat sendiri, hal itu menjadi memungkinkan cireng untuk bisa dikosumsi dan di kirim di berbagai daerah indonesia maupun keluar Negeri. Menariknya, popularitas cireng tidak hanya terbatas pada generasi tua yang sudah akrab dengan makanan cireng sejak kecil, generasi muda, terutama pada mereka yang tertarik dengan eksporasi kuliner, juga melirik cireng sebagai salah satu cemilan favorit. Banyak kafe dan restoran modern yang menyajikan cireng dengan sentuhan baru, seperti cireng mozzarella atau cireng dengan saus truffle. Inovasi ini tidak hanya memperluas pasar cireng tetapi juga menjadikan makanan tradisional yang digemari ditengah tren kuliner global.
Cireng juga memiliki peran dalam menjaga perumbuhan perekonomian local. Banyak UMKM yang menjual dan memproduksi cireng, yang hasilnya dari penjualan cireng untuk memenuhi kebutuhan hidup, hingga pedagang kecil sampai produsen skala besar, bisnis cireng telah membuka lapangan ekonomi yang berharga jika dikelola dengan baik. Cireng menjadi contoh nyata dalam sejarah panjangnya, makanan sederhana dapat bertahan dan berkembang seiringnya perkembangan zaman dengan berbagai tantangan. Dari awalnya hanya menjadi cemilan rumahan yang sederhana hingga makanan yang dikenal di berbagai nasional maupun internasional, perjalanan cireng mencerminkan dinamika budaya dan kearifan masyarakat Indonesia. dengan akar yang kuat di tradisi local dan kemampuan untuk beradaptasi dengan selerra modrn, cireng adalah symbol keanekaragaman dan kekayaan kuliner di Indonesia. Cireng memiliki potensi untuk berkembang dengan promosi yang tepat dan inovasi yang berkelanjutan, serta menjadikan ikon kuliner Indonesia di kancah internasional. Oleh karena itu peran penting bagi generasi muda untuk melestarikan cireng sebagai identitas budaya di Indonesia.
Proses Pembuatan Cireng Tradisional
Cara membuat cireng sangatlah mudah, sehingga bisa dibuat dirumah untuk cemilan. Berikut merupakan resep cara pembutan cireng:
· Tepung tapioka atau kanji
· Air panas
· Bawang putih
· Garam
· Penyedap rasa
· Daun bawang
· minyak
Langkah-langkah membuat cireng:
1. Campurkan tepung, bawang putih yang sudah halus, garam, dan daun bawang dalam sebuah wadah
2. Tambahkan air panas sambal diuleni hingga adonan berubah sampai kalis
3. Bentuk adonan menjadi bulat pipih atau sesuai selera
4. Kemudian cara terakhir goreng adonan yang sudah jadi di minyak yang panas sampai matang dan berwarna keemasan
Variasi Cireng Modern
Berjalannya waktu cireng mengalami banyak inovasi baik dari segi rasa maupun penyajiannya, berikut beberapa varian cireng yang popular:
1. Cireng isi: cireng berupa isi seperti keju, sosism ayam, atau bahkan coklat. Yang memberikan kejutan setiap gigitan.
2. Cireng bumbu rujak: disajikan dengan saus bumbu rujak yang pedas, manis, dan asam, meciptakan rasa yang menggugah.
3. Cireng frozen: memenuhi kebutuhan yang ada dipasar sekarang dengan menjual cireng dalam bentuk beku, sehingga seseorang tidak repot-repot membuat hanya menggorengnya.
4. Cireng keju mozzarella: cireng yang dipadukan dengan keju mozzarella yang menciptakan gigitan yang creamy
Kandungan Gizi dan keunggulan cireng
Terdapat kandungan gizi yang ada di cireng antara lain:
1. Karborhidrat: yang dihasilkan dari tepung untuk memenuhi kebutuhan sumber energi.
2. Serat: berasal dari daun bawang
3. Gluten-free: cireng aman di kosumsi oleh seseorang yang alergi terhadap gluten.
Akan tetapi perlu diingat bahwa cireng mengandung lemak karena proses dalam pembuatannya digoreng, seingga perlu dibatasi untuk menjaga kesehatan.
Tips dan trik dalam membuat cireng
Supaya menghasilkan cireng yang enak dan lezat. Berikut tips yang dapat dilakukan:
1. Gunakan air panas untuk membuat adonan lebih mudah menyatu
2. janga terlalu lama dalam menuleni karena akan membuat tekstur cireng menjadi terlalu keras
3. minyak yang panas pastikan saat mengoreng minyak harus benar-benar panas agar hasil renyah dan tidak menyerap minyak
4. tambahkan bumbu variative tambahkan bumbu untuk membuat cita rasa yang lebih nikmat seperti saos mayones, atau bubuk capai
Penutup
Warisan Kuliner Yang Terus Hidup
Cireng merupakan salah satu contoh makanan sederhana yang dapat memiliki dampak besar dalam budaya dan ekonomi. dengan berbagai inovasi cireng, popularitas yang terus meningkat, dan potensi dalam berbisnis cukup bagus. Harapanya cireng dapat terus dilestarikan dari generasi ke generasi penerus untuk menjaga kuliner yang ada di Indonesia. Tidak hanya menikmati cireng yang lezat akan tetapi juga melestarikan sejarah, budaya, dan kreativitas masyarakat Indonesia.